Kamis, 05 Januari 2012

DOA

Kedudukan doa yg sesungguhnya ialah "penyerahan diri atas kehendak Allah" karena kita sudah menyatakan takluk, sehingga kerendahan diri kita di hadapan Allah berupa ridha n pasrah itu terkadnung dalam penyerahan diri kita terhadap Taqdir_Nya. Allah Ta'ala telah berfirman :

" Dan Dia_kah yang berkuasa atas sekalian hamba2_Nya, dan Dia_lah Yg Mh Bijaksana lagi Mh Mengetahui. " (Qs. Al_An'am, ayat 18)

Karena itulah jika kita berdoa dan belum bisa meniadakan kehendak diri, masih mengikuti kemauan hawa nafsu, dan minta disegerakan terkabulnya doa, dan hati kita masih belum bisa pasrah, pikiran kita masih belum bisa menerima, dan jiwa kita belum mengikuti kehendak Allah, maka itu berarti kita belum benar benar berdoa, karena hakikat doa ialah : " penyerahan diri atas kehendak Allah ". Rasulullah saw bersabda,

" Apabila kalian berdo'a kepada Allah, maka hendaklah berketetapan hati dalam berdo'a, dan jangan sekali-kali kalian mengucapkan, " jika Engkau menghendaki maka berilah aku. " Sesungguhnya Allah itu tidak ada yang bisa memaksa_Nya. " (HR Bukhary n Muslim)

Kita wajib menyadari adanya hikmah (pengetahuan yang disembunyikan kemudian dikeluarkan untuk dipahami) yang dirahasiakan oleh Sang Pembuat Qadar; dan mneyadari bahwa Pembuat Qadar itu lebih mengetahui kemaslahatan setiap hamba dan apa saja yang bermanfaat baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar